Terik yang menyengat sungguh membawa berkat bagi sang penikmat
Namun tak disangkal hujan pun di damba
Ingin rasanya diguyur hujan dikala panas tiba
Agar dapat terlupa segala caci
Cukup angin yang menghembus mesra
Menepi butir-butir benci dalam hati
Rasa gundah diselimuti
Segala puji yang tak henti
Meniti setiap inci dalam rinci
Aku merindukan hujan dalam fajar
Ketenangan yang menggelegar
Bulir air yang mengalir
Menyisakkan luka hanya segelintir
Cipta rasa hati manusia
Yang tak hilang dilapisi penat
Kobar rindu yang bergejolak
Dalam merindukan hujan yang terarak
-mia-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar