Sabtu, 30 April 2016

Kedamaian

Aku ingin membeku dan menjadi salju
Sebentar saja..
Agar aku tahu rasanya berdiam dalam kaku
Aku ingin merasakan mataku terpejam
Agar tak melihat kau menghujam
Ingin sekali..
Aku sangat ingin terkapar dalam sinar
Agar aku yakin bahwa aku mampu.
Mampu menikmati sunyi lalu melupakan benci
Aku bosan dengan kebisingan
Aku jenuh dengan kegaduhan
Bisa tidak, sejenak saja aku merasakan keindahan?
Jangan mendekat padaku dulu jika hanya ingin mengadu
Hati rasa pilu ketika kau mencampuri damai ku.
Aku mohon, untuk beberapa waktu saja.
Biarkan aku terpejam dan bungkam.
Tunggu lah disini, karena aku pasti kembali lagi.

-mia-
30 april 2016
19:19

Jumat, 29 April 2016

Zaman Yang Sulit

Ternyata tidak hanya mencari uang yang sulit
Kawan pun dapat menjadi kesulitan
Terkadang kawan bisa menjadi lawan
Mendekati bukan karena keikhlasan
Tapi karena kemauan
Sulitnya mencari kawan terbaik
Ibarat menggali dengan mencabik
Jangan lukai jika tak ingin disakiti
Ingatlah bahwa karma akan selalu ada
Dan hukum alam akan membayang hingga kelam...

-mia-

Kau Berlian

Telingaku terasa panas
Hatiku meluap-luap
Entah apa rasanya ini
Aku kesal dengan cacimu
Sosok menyeramkan bak ratu penyihir
Namun kau mendamaikan bagai peri air
Aku ini hina
Selalu menyerangmu seperti tentara perang
Yang tanpa aku sadari aku adalah udang.
Bodoh dan memalukan.
aku tak pernah meminta untuk dilahirkan
Tapi aku tak pernah menyesal terlahir dari rahim seorang ibu sepertimu, bundaku.
Kau harus tahu, anakmu ini selalu berusaha membahagiakanmu
Namun seringkali aku terpeleset menafsirkan kebahagiaanmu
Doakan aku agar bisa menjadi kebahagiaanmu dengan diriku sendiri.
Karena bagaimana pun
Kau surga nyata bagiku
Bunda, kau berlian ku.
Sampai kapan pun itu.

-mia-

Rinduku


Entah merindukan apa
Mungkinkah kau orang yang ku kagumi
Ataukah merindukan masa depan
Rasa bimbang kental terasa
Merindukan si dia merindukan si itu dan merindukan si anu
Satu kesatuan yang mengadu
Terus mengusik hingga diriku lengah
Pikiran tak cukup satu
Tapi ku rasa, hati tahu mana yang harus di pacu
Ku semogakan aku merindukan cinta masa depan ku

-mia-

Minggu, 24 April 2016

Sosok Itu

Hei kau! Aku sungguh tidak mengenalimu
Aku berani bertaruh akan hal itu.
Tapi mengapa ada dorongan keras dibelakangku?
Seakan menyuruhku untuk beradu.
Bagaimana mungkin?
Sosok yang tak aku kenali sama sekali
Tapi aku selalu penasaran dengan sosok itu.
Siapa gerangan dirinya?
Terngianglah pertanyaannya
Menarilah bayangannya
Aku harus bagaimana? Haruskah aku tetap berdiam?
Melihatmu dari kejauhan atau duduk manis menunggu rengkuhan?
Sosok itu, selalu memenuhi pikiranku.
Hey!! Tapi mungkin itu kekaguman semata
Bukan perasaan cinta.
Ah entahlah, tuhan yang tahu akan segala.

-mia-

Rabu, 20 April 2016

Kisahku

Pelangi berwarna jingga
Yang tiba di pelupuk mata
Sungguh nikmat tuhan yang istimewa
Hati yang tersayat maha dahsyat
Menyisakkan luka yang beku
Lapisan hati bak besi baja
Yang tahan akan cemoohanmu
Terkadang jiwa ini berontak kepada raga
Bagaikan petarung yang meraung
Tatkala air mata merintih
Peluh menetes dengan tertatih
Tak usai sampai sini
Karena aku terus berlari

-mia-

Senin, 18 April 2016

Merindukan Hujan

Terik yang menyengat sungguh membawa berkat bagi sang penikmat
Namun tak disangkal hujan pun di damba
Ingin rasanya diguyur hujan dikala panas tiba
Agar dapat terlupa segala caci
Cukup angin yang menghembus mesra
Menepi butir-butir benci dalam hati
Rasa gundah diselimuti
Segala puji yang tak henti
Meniti setiap inci dalam rinci
Aku merindukan hujan dalam fajar
Ketenangan yang menggelegar
Bulir air yang mengalir
Menyisakkan luka hanya segelintir
Cipta rasa hati manusia
Yang tak hilang dilapisi penat
Kobar rindu yang bergejolak
Dalam merindukan hujan yang terarak

-mia-

Minggu, 17 April 2016

Misteri

Seperti penari yang mengenakan jubah
Kau sangat sukar untuk aku jamah
Menatap saja tidak ke atap
Bagaimana hati bisa menetap
Bukan lelucon yang didamba
Hanya saja kejujuran yang terkadang membuat iba
Tak pandai aku lukiskan
Hanya sangat mudah aku nantikan
Entahlah, aku dilema
Hingga tipu muslihatpun kau ajukan
Sampai untuk bertemu pun jadi enggan

-mia-

Sabtu, 16 April 2016

Dua Sisi

Isi hatiku tak melulu tentang rindu
Ada juga ambisi yang beradu
Untuk nyata yang menggebu
Bak melodi yang tersusun syahdu
Seperti angin yang terbelenggu
Hatiku jua pilu
Benar adanya jika aku tak butuh seribu
Cukuplah satu
Jikalau dapat membuat kotoran hatiku tersapu

-mia-

Senin, 11 April 2016

Teruntuk Yang Ku Cinta

Kau tahu tidak bagaimana kehidupanku?
Hidupku tak seperti kau dan kawanku
Kerasnya batu saja sampai kalah dengan kerasnya kehidupanku
Bagaikan merpati ku ingin terbang bebas
Seperti mentari yang tak pernah bersedih
Tega nya kau memberikan jalan berlubang
Padahal kau santai dengan lihai
Ibarat api aku lah yang terbakar
Bagaikan es aku lah yang mencair
Kau harus mengerti betapa pun sulit dilalui

-mia-

Jumat, 08 April 2016

Mengapa bisa

Entah ada getaran dari mana
Setiap aku menyebut namamu
Selalu ada kebahagiaan tersendiri bagiku
Ada getaran yang hebat memenuhi hatiku
Aku sendiri tak mengerti mengapa bisa seperti ini.
Semua terasa seperti nyata
Namun aku kembali ke dalam duniaku
aku sadar bahwa kau bukan lagi siapa-siapa
Namun tak dipungkiri
Hati ini tak henti mendoakanmu

-mia-

Pergilah

Jangan berkata yakin jika kau bimbang
Mungkin saja hatimu sedang kacau
Sehingga terbalut rasa bosan
Mungkin saja kau seperti itu adanya

Sudahlah, jangan berlarut dalam kesedihan
Kau biarkan saja kaki mu melangkah
Kemanapun kaki mu inginkan
Bukankah rasanya sama saja?

Kau bertahan pun di hinggapi rasa lelah
Tapi kau tak mendapatkan apa apa
Lebih baik kau berjalan
Agar mendapatkan hiburan yang kau butuhkan

Benar bukan?
Untuk apa kau bertahan
Jika hatimu terus menerus di patahkan

-mia-

PILU

Aku mampu, sungguh sangat mampu
Namun apa daya karena masih terbelenggu
Hati yang terpecah belah
Jiwa yang meronta-ronta

Hahaha..
Hidup sangat menyakitkan
Benar adanya jika ada kekerasan
Bukan hanya jiwa tapi raga pun merasa

Sekedar tersenyum saja sulit
Apalagi untuk tertawa bahagia
Sangat tak bisa
Namun apa daya karena hati telah terluka

-mia-

Selasa, 05 April 2016

Bisakah

Mungkin aku yang terlalu lemah
Tidak paham akan diriku sendiri
Apa yang bisa aku lakukan
Sedangkan kau terus berlari tanpa henti

Ah! mungkin saja aku yang terlalu letih
Tak bisa memaknai hatiku sendiri
Bagaimana caranya agar kau paham
Sedangkan diriku terus bungkam

Namun kupikir, aku tak perlu memulai semuanya
Tetapi apakah aku mampu
Egois sekali diri ini
Menuruti hawa nafsu yang terbelenggu

Harusnya aku ikut kau saja
Sesal yang ku alami setelah kau pergi
Sudah aku bilang itu salahku
Tak mampu melihat siapa sebenarnya aku

Huh, lelah rupanya memahami diriku ini
Tak mampu menengok pada hatiku sendiri
Apakah bisa kau menjadi nyata yang selalu aku semogakan?

-mia-

Senin, 04 April 2016

Hanya

Bukan kau, tapi aku
Kau pun berkata
Bukan aku, tapi kau
Begitulah seterusnya
Tak pernah mau disalahkan
Bagaimana bisa kita tetap teguh
apakah mampu untuk menyebranginya
Jangan bilang...
Semua itu sebatas 'hanya' yang kita angan angankan