Ya tuhan, aku sungguh tak tahan
Ku ingin mengadu namun mereka tak disisiku
Sungguh tak ingin rusak karena isak
Aku ingin kuat bagai tali pengikat
Derai tangis deras basahi pipi
Kau hebat seakan tak mengapa
Tanpa kau sadar diriku remaja yang menuju dewasa
Kau sangka aku tak mengerti
Segala benci yang terjadi
Aku lah yang paling tersudut disini
Semua berdiri dengan ego tinggi
Seakan aku bukan lagi peri
Yang mendamaikan segala pagi
Aku lihat, benci di sudut matamu
Semula semu lalu kembali beradu
Apakah untuk berhenti saja tak mampu?
Bukan untukmu sendiri
Melainkan bagi ku, anakmu
Amarahmu tak kan berarti
Kau hanya perlu mensyukuri
Bukan mencaci maki
Sekarang aku mengerti
Apa arti indahnya pagi
Semua damai bagai ombak pantai
Tapi sulit ku temukan sekarang ini
Semua lenyap tertelan gelap
Malam yang ku nanti selalu sunyi
Pun jarang bintang benderang
Bagai hati ku kini
Sepi dan tak ada lentera yang terangi.
Jago juga ya maen kata :) .sukses slalu mi :)..jangn bosen aja deh buat nulis .
BalasHapus