blog
Jumat, 07 Agustus 2020
Datang Kembali
Senin, 25 Desember 2017
Yogyakarta
Benar adanya ketika orang berkata
Bahwa jogja adalah kota istimewa
Benar adanya ketika orang bersuara
Katanya jogja sulit dilupa
Malam ini bersama hujan
Aku menatap nanar langit-langit kamar
Terbayang yogyakarta dan seluruh kenangannya
Ternyata aku rindu hari itu
Dimana aku merasa sesuatu selalu bersamaku
Melindungi manusia lemah ini dengan teduhnya malam itu
Dan dengan segala canda yang tidak di rekayasa
Aku tidak lupa dengan bahagia
Mengingat itu, mungkin adalah hal yang menyakitkan
Karena sekarang hanya tersisa kenangan
Tapi percayalah, akan tetap ku abadikan
Tunggu aku kembali kesana
Tapi tidak dengan kenangan indah
Melainkan bersama masa depan yang cerah
Dan bersama hati yang sudah berubah
Hujan Dan Senja
Hujan dan senja tak beda
Keduanya sama-sama beri bahagia
Meski keduanya tak menetap lama
Tapi sama-sama kembali dan tak pernah pergi
Aku sangat suka senja
Sebab warnanya indah dan menggoda
Aku pun suka hujan
Karena rintikannya mendamaikan
Kemudian bersama senja dan hujan
Aku punya sejuta kenangan
Puji syukur tak lupa ku panjatkan
Kepada Tuhan yang telah menciptakan segala keindahan...
Senjaku Bukan Lagi Kamu
Berawal dari kamu
Kemudian bertemu denganku
Dalam satu ruang sendu yang tak semu
Lalu langit dan bumi menyeru
Kalian harus bersatu
Pada hari itu
Aku adalah manusia teristimewa
Merasa diperlakukan seperti ratu oleh rajanya
Namun perlahan bahagia pun pudar
Bersama hari yang sudah lelah menari
Aku pun enyah dari indahnya diri
Hariku usai akibat kamu yang lihai
Mempermainkan janji tanpa bukti
Perlahan tapi pasti
Matahari hampir pergi tinggalkan bumi
Kemudian aku ikut berlari
Menuju bahagia yang mulai bersemi
Tentu saja aku mengejar senja
Yang sangat indah di pelupuk mata
Tapi mulai saat ini
Senjaku bukan lagi kamu
Semesta memintaku menunggu
Senja yang perlahan layu
Kemudia aku diam dalam dekap angin malam
Dipeluk erat oleh kebahagiaan
Senjaku telah gelap tak menggoda
Tapi aku tetap saja menyukainya
Karena damai setelahnya
Dan aku akan selalu menantikannya
Senja Baruku
Senjaku tak melulu tentang jingga
Terkadang gelap gulita
Jika kau mencari yang sempurna
Hal itu tak kan pernah ada
Jika kau mencari yang lebih
Kau pasti akan banyak merasa perih
Ketika kau berkata
Ingin mencari yang lebih bisa membuatmu bahagia
Maka itu akan sia-sia
Karena menurutku senjaku adalah cintaku
Aku terima gelap dan terangnya
Aku syukuri indah dan buruknya
Aku nikmati datang, pergi, dan kembalinya
Aku harus katakan
Bahwa aku bukanlah pendusta
Karena aku tak pandai menuai janji
Lalu dengan mudah mengingkari dan pergi
Aku adalah penikmat sastra dan senja
Walau aku tak pandai merangkai kata
Meski aku tak selalu merindu
Tapi aku tetap setia membaca dan menunggu senjaku
Silahkan katakan bahwa aku wanita lugu
Yang bodoh karena tetap menunggu
Tapi beginilah aku
Ketika janji kuucapkan tak mudah ku lenyapkan
Namun ketika senjaku pergi dan tak lagi kembali
Itulah saatnya aku berhenti
Tapi aku akan tetap mencari
Walau sampai ke tempat tertinggi
Dan menemukan senja yang lebih pantas dinikmati
Bukan lagi kamu yang pergi
Tak ada lagi kamu yang menyakiti
Sebab kau tak kan pernah kembali
Tapi aku akan selalu bahagia
Bersama senja yang baru kutemui
Yang lebih paham cara mencintai
Dan tak akan pernah ingkar janji
Minggu, 24 Desember 2017
Jika Senjaku Bukan Kamu
Aku tahu rupaku tak secantik mereka
Aku juga paham sikapku tak sebaik dia
Aku bukanlah wanita yang shaliha
Aku juga bukan wanita yang lembut hatinya
Tapi kau harus tahu
Bahwa kamu pun tak sebaik yang ku kira
Aku hanya menerka indahmu saja
Apakah kau tulus dan setia?
Dan kenyataannya tidak
Dulu kau berkata bahwa aku istimewa
Tapi kini kau berlalu begitu saja
Dulu kau bicara bahwa aku satu-satunya
Namun hari ini kau pergi tanpa permisi
Mulai hari ini aku putuskan
Biar kita cari bahagia sendiri-sendiri
Tidak lagi berjalan beriringan
Tapi silahkan lari sekuat hati
Jika senjaku bukan kamu
Maka aku akan tetap mencari itu
Karena keindahan hakikatnya tidak semu
Maka aku akan menanti senja yang ku mau
Sabtu, 14 Oktober 2017
Selembar kertas
Bahagia dan duka yang tak mudah reda
Aku pun tak bisa bercerita
Tak pandai ku umbar rasa
Atas apa yang telah mendera
Hanya dalam selembar kertas
Aku mudah berimaji dengan bebas
Tanpa takut rahasiaku meretas
Kepada setiap orang yang kurang pantas
Kawanmu baik, tapi tak bisa berkutik
Ceritamu mungkin menarik
Bagi mereka yang ingin mengusik
Kemudian dijadikan bahan gosip yang menggelitik
Temanmu perduli, tapi hanya sebatas simpati
Belum tentu meredakan segala emosi
Karena bercerita tak tentu kurangi derita
Bisa jadi semakin banyak timbulkan luka
Maka itu aku lebih bahagia
Ketika aku bisa menulis
Sehingga mereka hanya bisa menduga
Tanpa harus mengorek luka hingga kalis